Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada Ancam Sulteng
YOGYAKARTA - Produksi lada di Sulawesi Tenggara (Sulteng) terus menurun dari tahun ke tahun akibat gangguan hama dan penyakit, terutama penyakit busuk pangkal batang lada yang disebabkan oleh phytophthora capsici.
Luas serangan p capsici pada lada tahun 2005 mencapai 67% dibanding organisme lainnya, sedangkan besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit itu pada awal tahun 2006 sebesar Rp 4,9 milyar dan akhir tahun 2007 meningkat menjadi Rp 19,5 milyar.
''Pergeseran cuaca yang tidak menentu diduga kuat mendukung terjadinya epidemi penyakit busuk pangkal batang lada di berbagai daerah di sana,'' kata La Ode Santiaji Bande pada ujian terbuka program doktor Fakultas Pertanian UGM, di auditorium Fakultas Pertanian UGM.
Dia menambahkan, model perkembangan penyakit busuk pangkal batang lada bervariasi pada berbagai kondisi agroekosistem lada. Berdasarkan kondisi agroekosistem pertanaman lada, intensitas penyakit busuk pangkal batang lada tertinggi terdapat di Kabupaten Konawe, dan laju perkembangan penyakit tertinggi terdapat pada pertanaman lada yang gulmanya sedikit. ''Perkembangan penyakit ini biasanya didukung oleh patogen yang virulen dan lingkungan yang sesuai,'' urainya.
Dijelaskan bahwa unsur cuaca yang secara langsung menyebabkan peningkatan laju epidemik penyakit busuk pangkal batang lada pada tiap daerah bervariasi dan paling dominan adalah curah hujan.
Peningkatan laju epidemik penyakit di Kabupaten Konawe Selatan disebabkan oleh peningkatan curah hujan dan lengas tanah, di Kabupaten Konawe oleh suhu udara dan curah hujan, sedangkan di Kabupaten Kolaka oleh suhu udara, jumlah hari hujan, dan curah hujan.
Dari hasil penelitiannya tersebut, Dia berharap agar strategi pengendalian penyakit busuk pangkal batang lada di Sulteng dimulai dari perbaikan kultur teknis yang dapat menghambat perkembangan penyakit itu, seperti penggunaan bibit yang sehat, pembuatan saluran drainase, penanaman tanaman penutup tanah, penyiapan terbatas hanya di bawah tajuk tanaman lada, dan pemupukan yang berimbang.
''Taktik pengendalian penyakit busuk pangkal batang lada tiap daerah berbeda, antara lain dengan melihat agihan, pola perkembangan penyakit, gatra lingkungan serta inokulum pathogen,'' papar dosen Universitas Haluoleo itu.
Sumber : suaramerdeka.com
0 comments:
Post a Comment