KAIRO : Mantan Presiden Mesir Husni Mubarak, 83 tahun, sekarat di penjara Torah, Kairo. Ia sempat tak sadarkan diri tapi pulih setelah menjalani perawatan medis.
“Dia mengalami koma Sabtu malam lalu, tapi pulih kembali setelah dirawat,” kata seorang sumber di Kementerian Dalam Negeri yang berwenang menangani penjara di Mesir Minggu 10 Juni 2012.
Rumor bahwa Mubarak meninggal pun merebak di Mesir. Istri penguasa Mesir selama 31 tahun itu, Suzanne Mubarak, dan dua menantu perempuannya menjenguk Mubarak di penjara kemarin pagi gara-gara isu tersebut.
Menurut seorang petugas penjara, Mubarak sudah sadar. Namun ia hanya mau mengkonsumsi yoghurt dan makanan cair lainnya.
Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Mubarak karena terbukti bersalah membunuh para demonstran saat revolusi merebak di negara itu.
Surat kabar pemerintah, Al-Ahram, kemarin memberitakan, Mubarak sewaktu-waktu dapat diserang stroke akibat denyut jantung yang tidak normal. Sejak menjalani proses sidang, ia diberitakan mengalami sesak napas.
Kemarin, wawancara terhadap kandidat Presiden Mesir, Ahmed Shafiq, dengan sebuah stasiun televisi pekan lalu menuai protes dari kelompok-kelompok pendukung revolusi Mesir yang menggulingkan Mubarak.
Mereka marah karena Shafiq menuding kelompok Ikhwanul Muslimin-lah yang membunuh para demonstran dalam aksi demo “Perang Unta” pada Februari 2011.
Menurut dia, Ikhwanul Muslimin bertanggung jawab atas pembunuhan yang terjadi di Lapangan Tahrir pada hari ke-18 pemberontakan untuk menjatuhkan Mubarak dari kursi kekuasaannya.
Ahmed Maher, dari Gerakan Pemuda 6 April, dalam pernyataannya pada Sabtu lalu mengatakan berbagai kebohongan itu disebarkan untuk memutarbalikkan sejarah.
Motif lainnya, kata dia, Shafiq ingin menjatuhkan kandidat Mohamed Muris yang menjadi pesaing utamanya dalam pemilihan presiden tahap akhir pada 16 Juni mendatang.
Sumber : TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment