Your Ad Here

Sunday, June 10, 2012

Ilmuwan Amerika: Sanksi Nuklir Iran Gagal

Ilmuwan Amerika: Sanksi Nuklir Iran Gagal
Foto udara sebuah lokasi di daerah Qom, yang diyakini sebagai bunker fasilitas nuklir milik Iran.
Taheran-Pemenang Nobel Kimia dari Amerika Serikat, Peter Agre, mengatakan sanksi nuklir bagi Iran gagal. Bahkan, kata dia, di Teheran, Sabtu, 9 Juni 2012, justru mayoritas ilmuwan Amerika mendukung program pengkayaan nuklir di negeri para Mullah itu.

Agre berada di Iran sejak 30 Mei 2012. Ia datang bersama Direktur Pusat Ilmu dan Teknologi Amerika Norman Neureiter. Mereka berdua datang atas undangan Departemen Sains dan Teknologi yang terafiliasi dengan kantor Kepresidenan.

Agre menuturkan dalam konferensi pers bahwa program nuklir Iran demi tujuan perdamaian. Maka ia tak setuju atas sanksi yang diberikan pemerintah negaranya sendiri. Menurut dia, sanksi serupa yang pernah diberikan negeri Abang Sam itu tak berhasil di Kuba. "Sanksi bertujuan untuk mengubah kebijakan nasional, tapi mereka tak pernah berhasil," ujar dia.

Dia menambahkan ilmuwan Iran yang bekerja di Amerika tak pernah melupakan tanah air mereka. Bagi Agre, setiap ilmuan adalah pahlawan yang menginspirasi para pemuda. Dia mengatakan setiap ilmuwan harus memberikan pengaruh bagi pemerintah. Sementara, di Amerika Serikat, pemerintahnya justru berusaha mengerahkan pengaruh kepada para ilmuwan.

Dari Wina, pembicaraan Badan Pengawas Nuklir PBB dan pemerintah Iran justru mengalami jalan buntu pada Jumat kemarin. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan tak ada kemajuan yang dicapai antara Iran dan enam kekuatan dunia (Amerika, Cina, Jerman, Rusia, Prancis, dan Inggris).

Enam negara itu menginginkan Iran menghentikan program pengkayaan uranium. Tapi Teheran menolak tuduhan pembuatan senjata dalam program nuklir mereka. Pemerintah Iran menegaskan nuklir mereka hanya untuk bahan bakar dan penelitian kesehatan. Buntunya masalah nuklir Iran membuat pertemuan dijadwalkan kembali pada 18-19 Juni di Moskow, Rusia.

Sumber : TEMPO.CO

0 comments:

Post a Comment