Your Ad Here

Monday, June 4, 2012

Nama Pendamping Ical, Masih Terlalu Dini

Nama Pendamping Ical, Masih Terlalu Dini
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menggadang-gadang ipar SBY, Pramono Edhie Wibowo sebagai cawapres pendamping Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Bagaimana respons internal Partai Golkar?

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menilai terlalu dini untuk mengerucutkan nama pendamping Ical --sapaan Aburizal-- pada satu nama. Menurut dia, sekarang masih tahap inventarisasi kandidat.

"Itu baru angan-angan, baru inventerisasi belum ada konfirmasi," kata Agung di Istana Negara, Senin 4 Juni 2012.

Menurut dia, belum diputuskan mekanisme penentuan pendamping Ical, termasuk waktunya. Apakah sebelum atau setelah pemilu. "Ada yang mengatakan sebaiknya sesudah pemilu, jangan buru-buru. Tapi ada juga yang berpendapat sebelum pemilu supaya dia bisa dijual," kata Agung.

Persoalan kelayakan, menurut Agung, setiap kandidat yang telah diinventarisasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Termasuk, Pramono Edhie Wibowo yang saat ini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat.

"Kalau soal layak saya kira semua orang kan punya kelebihan disamping kekurangannya. Masalahnya bersedia apa tidak tergantung dianya," ujarnya.
Sebelumnya, Akbar mengatakan, jika bicara kriteria militer, nama seperti Pramono Edhie Wibowo yang sekarang Kepala Staf Angkatan Darat TNI adalah salah satu tokoh militer yang dinilai cocok mendampingi Ical.
"Sekarang ini sebagai KSAD, masih keluarganya Pak SBY, bukan tidak mungkin akan menjadi Panglima TNI, bukan tidak mungkin akan memperkuat kedudukan dia di politik. Bisa saja, tapi tentu tergantung dia," kata Akbar.

Pramono Edhie, kata Akbar, cocok jadi calon wakil presiden. "Apalagi kalau dia sudah menjadi Panglima TNI," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Sumber : VIVAnews

0 comments:

Post a Comment