Jakarta : Kementerian Luar Negeri mengatakan terdapat tujuh warga negara Indonesia yang siap dipulangkan dari Suriah pada Senin mendatang. “Ketujuh orang WNI dari Suriah itu akan dipulangkan pada hari Senin waktu setempat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene saat dihubungi Ahad, 10 Juni 2012.
Michael menjelaskan pemulangan tersebut akan menggunakan pesawat yang berangkat langsung dari Suriah ke Jakarta. Berdasarkan perkiraannya, ketujuh WNI tersebut akan sampai di Jakarta pada Senin malam.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari Kedutaan Besar RI untuk Suriah setidaknya terdapat 108 orang WNI yang berlindung di kantor KBRI untuk Suriah di Kota Damaskus. Namun pemerintah kesulitan memulangkan mereka ke tanah air sekaligus karena jumlah penerbangan dari Suriah yang tidak banyak.
“Sebenarnya, lebih dari tujuh orang yang sudah meminta untuk dipulangkan. Namun mereka tidak dapat dipulangkan karena penerbangan dari Suriah penuh,” kata Michael. Menurut dia, keterbatasan jumlah penerbangan itu juga salah satu kendala dalam proses pemulangan WNI yang berada di Suriah.
Namun ia berjanji pemerintah akan segera melakukan pemulangan WNI dari Suriah segera mungkin. Setiap ada penerbangan dari Suriah ke Indonesia, kata dia, maka pemerintah pasti akan mempersiapkan pemulangan WNI.
Pemulangan ketujuh WNI itu sendiri merupakan pemulangan gelombang kesepuluh. Sebelumnya, pemerintah telah memulangkan 233 WNI dari Suriah dalam sembilan gelombang. Sementara itu, kata dia setidaknya terdapat 12.600 orang WNI yang berada di Suriah untuk bekerja maupun keperluan lainnya. Sekitar 1.000 di antaranya berada di lima titik wilayah yang rawan konflik.
“Kami mengupayakan menjangkau setiap WNI di Suriah satu per satu,” kata Michael. Caranya dengan memanfaatkan jaringan informasi dari masyarakat yang berada di Suriah. Melalui komuitas dan organisasi WNI yang berada di Suriah, kementerian bisa mendapatkan nama-nama WNI dan letak keberadaan mereka.
Selain dengan memanfaatkan jaringan tersebut, KBRI juga membuka tiga berapa posko perlindungan yang sekaligus menjadi tempat bagi WNI untuk mendata diri mereka. Ketiga posko tersebut berada di KBRI di Kota Damaskus, di Kota Aleppo dan di Kota Latakia.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga menghimbau agar masyarakat yang memiliki anggota keluarga di Suriah segera melapor ke kantor kementerian Luar Negeri. Sehingga pemerintah dapat memiliki data nama WNI dan letak keberadaan mereka di Suriah dan memudahkan pemerintah dalam proses pemulangannya.
Kondisi politik Suriah saat ini memang sedang memanas. Para pemberontak Suriah berunjuk rasa menuntut Presiden Bashar al-Assad mundur setelah berkuasa hampir 12 tahun. Konflik Suriah ini sudah berlangsung lebih dari setahun.
Sumber : TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment