Calon Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berbincang dengan warga RT 15/06 Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (24/5/2012). |
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, menganggap di Jakarta jika seseorang memiliki sepeda motor, bukan berarti seseorang itu secara ekonomi mampu.
Dalam diskusinya bersama warga Lenteng Agung di Jalan Agung Raya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2012), Ahok mengatakan justru warga semacam itu adalah warga yang kurang mampu.
"Pilihannya antara naik sepeda motor, atau angkutan umum, kalau sepeda motor sepuluh ribu (Rupiah) untuk bensin bisa kemana-mana dua hari, tapi duit segitu untuk naik angkutan umum, belum tentu," katanya.
Banyaknya sepeda motor, menurut Ahok juga menjadi salah satu komponen penyebab kemacetan di Jakarta. Ahok berpendapat, bila sistem transportasi massal Jakarta berfungsi dengan baik, maka kemacetan akan berkurang.
"Warga akan lebih memilih menggunakan angkutan umum dari pada sepeda motor," katanya.
Jika ia terpilih, pengurangan jumlah sepeda motor di Jakarta juga akan menjadi salah satu programnya di Jakarta. Semrawutnya sistem transportasi saat ini, menurut Ahok tidak terlepas dari campur tangan pemerintah.
Ia khawatir dengan hal tersebut, apalagi tercatat di Indonesia setiap harinya rata-rata hampir sepuluh orang meninggal terkait kecelakaan sepeda motor.
"Jadi warga yang kurang mampu dikurangi, dikirim langsung ke akhirat, itu kan kasihan," pungkasnya.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
0 comments:
Post a Comment