SURABAYA - Dengan dibekali modal usaha masing-masing Rp 3 juta, sebanyak 48 pekerja seks komersial (PSK) berbagai usia dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Dengan modal itu, mereka diharapkan dapat memulai hidup baru dengan membangun usaha secara baik dan wajar.
Para PSK itu yang biasa beroperasi di tiga kompleks lokalisasi di Surabaya yakni Dolly, Tambak Asri, dan Jarak. ''Sebenarnya ada 51 orang yang dipulangkan, namun tiga orang di antaranya masih memiliki tanggungan sehingga terpaksa ditunda dulu,'' kata Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jatim, Bawon Adhiyitoni, Kamis (31/5/2012).
Menurut Bawon, mereka tidak serta dipulangkan begitu saja. Sebelumnya, mereka sudah memperoleh bekal keterampilan usaha mandiri. Selain itu, mereka juga diperkuat emosi dan spiritualnya agar tidak lagi kembali bekerja menjadi PSK. ''Jangan sampai saat mereka pulang justru mengajak kerabat dan tetangganya untuk kembali lagi ke lokalisasi,'' harapnya.
Para PSK yang dipulangkan juga bukan hanya dari wilayah di Jatim. Ada beberapa yang berasal dari luar Jatim seperti Kabupaten Kudus, Batang, Ciamis dan Bandung. Sedangkan yang dari Jatim berasal dari Kabupaten Madiun, Malang, Gresik, Blitar, Mojokerto, Pasuruan, Magetan, Jember, Bojonegoro, Sidoarjo, Nganjuk, Tuban, Trenggalek, Jombang dan Kota Surabaya.
Pihaknya dibantu masyarakat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim secara perlahan memang akan membersihkan Jatim dari praktik prostitusi. Sejak 2011, pihaknya mengklaim telah berhasil memulangkan 393 PSK kembali ke kampung halamannya. Jumlah mereka pun terus berkurang dari 7.127 orang, kini menjadi 6.510 orang. Berkurangnya PSK diikuti juga berkurangnya komplek lokalisasi di Jatim dari 47 menjadi 44 lokalisasi.
Sumber : KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment