Xi''an - Seiring dengan kemajuan sosial dan ekonomi, Cina tampaknya kian kurang melihat seksualitas sebagai subyek yang tabu. Terbukti, sebuah pameran budaya seks yang digelar 6 hingga 10 Juni 2012 di Xian, Ibu Kota Provinsi Shaanxi, di Cina barat daya, dijubeli pengunjung.
Manajer proyek acara itu, Deng Jianfeng, menyebutkan pameran berhasil menarik minat lebih dari 20 ribu orang tiap hari pada 3 hari pertama. Edan. Hampir 70 persen adalah usia menengah dan tua. Sesudah membeli tiket, tiap tamu dihadiahi buklet pengetahuan soal seks.
Acara bertajuk "Pameran Seni Budaya Kesehatan Reproduksi dan Seksual Keempat Xi''an" itu disponsori oleh Komisi Keluarga Keluarga dan Populasi Xi''an. Isinya macam-macam.
Di antaranya pameran artefak-artefak seksualitas purbakala, pameran seni dan lukisan seks, hingga lukisan seni tubuh. Juga ada peragaan lingerie nan seksi, pameran gambar-gambar erotis Cina kuno, seminar pengetahuan seks hingga pameran foto-foto bugil. Wow.
Zhao Guiyao, 61 tahun, warga kota itu, datang ke pameran bersama istrinya dan mengatakan meningkatnya keinginan mencari tahu subyek seksual sebagai sinyal sosial yang berkembang. "Seks selama ini tabu ketika kami muda, dan kini dibicarakan terbuka," ujar Zhao, Sabtu 9 Juni 2012. "Ini contoh kemajuan sosial."
Komentar itu ditanggapi sedikit malu-malu oleh istrinya yang bernama Liang. "Tapi saya tak setuju seluruhnya sebagai kemajuan, misalnya pertunjukan sadomasokis dan homoseksualitas."
Sebaliknya seorang pria muda bernama Qiao berpikir kedua hal itu adalah bagian dari budaya seksual. Seorang perempuan berusia 30-an yang tengah menunggu bus di depan aula pameran menyatakan tak suka acara saru macam itu. Dia menolak semua yang dipajang, yang semestinya cuma di tempat tidur.
Ni Guangtian, Direktur Komisi Keluarga Berencana dan Populasi Xi''an, menekankan pameran budaya seksual saban tahun adalah bertujuan untuk meluaskan perilaku seks yang benar dan pengetahuan serta promosi produk-produk seksual kelas atas. Termasuk tentu saja produk-produk kesehatan seksual seperti jamu kuat atau obat kuat.
"Kami menggelar pameran untuk menyediakan pengetahuan dan produk-produk kepada masyarakat yang peduli seks aman dan sehat dan berharap mereka, terutama para perempuan muda, memiliki pengetahuan yang cukup dan metode untuk melindungi mereka sendiri ketika mereka melakukan aktivitas seksual," papar Ni Guang tian. "Kami dapat melihat bahwa banyak perempuan terpaksa harus melakukan aborsi, yang merugikan kesehatan mereka."
Sumber : TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment