BANGKOK--Tokoh utama partai Partai Liga Demokrasi Nasional Aung San Suu Kyi mendapat standing ovation dalam pidato pertamanya di forum Ekonomi Dunia di Bangkok, Thailand. Pidato Suu Kyi berlangsung sekitar 10 menit. Ia berharap dunia internasional bisa membantu Myanmar mengejar ketertinggalan dari negara lain. Ia juga meminta bantuan proses reformasi.
Ia menyatakan dunia berhati-hati dalam pendekatan ke Myanmar. Sentimen juga disampaikan dalam forum itu. Pidato lulusan Universitas Oxford disiarkan langsung di sejumlah negara.
Mengenakan sutra biru pucat dengan seuntai bunga putih di rambutnya, Suu Kyi mengatakan kebutuhan Myanmar yang terpenting adalah pendidikan dasar dan pelatihan kejuruan. Hal ini untuk mendorong reformasi politik dan lapangan kerja. "Saya khawatir tentang merebaknya penggangguran di kaum muda sebagai bom waktu," katanya.
Mengantisipasi bantuan dan investasi besar untuk mengembangkan infrastruktur Myanmar, Suu Kyi mengatakan ia berharap perusahaan asing berinvestasi dengan hati-hati dan transparan. Sehingga aliran uang bisa benar-benar untuk kesejahteraan rakyat."Kami tidak ingin investasi lebih banyak untuk dikorupsi," katanya.
Perekonomian Myanmar masih jalan di tempat, setelah runtuhnya setengah abad kekuasaan militer dan tahun sanksi-sanksi Barat yang keras. Hal inimenimbulkan pengangguran besar dan memaksa jutaan orang mencari pekerjaan di luar negeri.
Sejak pemilu tahun lalu, Myanmar Presiden Thein Sein telah mengejutkan sebagian besar dunia dengan rekayasa reformasi. Tapi Suu Kyi mencatat bahwa negara ini hanya dalam tahap sangat awal dalam membangun demokrasi dan masih belum memiliki aturan hukum dan peradilan yang independen.
"Hari-hari ini Aku datang di seluruh apa yang saya sebut optimisme sembrono," katanya.
Ia sempat bercerita soal pengalamannya menikmati penerbangan internasional pertamanya setelah beberapa dasawarsa. "Kapten itu begitu baik dang mengundang saya untuk duduk di kokpit," katanya tersenyum. Ia mengagumi panel kontrol berteknologi tinggi di pesawat.
Sumber : TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment