SINGAPURA - Pagi itu, di belakang area rumah duka, dua wanita sibuk membakar kertas dan menaruhnya di dalam tong yang terbuat dari besi. Satu demi satu kertas berwarna keperakan yang bertumpuk di kursi dibakar secara perlahan. Asap pun mengepul tinggi.
Tradisi membakar kertas menjadi ritual warga Tionghoa. Hal ini diamini Jamin Hidayat, panitia di Mount Vernon Parlor 1, Singapura. Pria berkacamata ini menuturkan dalam tradisi Tionghoa, ritual membakar kertas ini dimulai sejak hari ketiga.
"Kalau tidak salah sih, mulai hari ketiga dan keempat ritual ini dilakukan. Ritual ini dilakukan untuk mendoakan arwah bapak Liem,"ujarnya.
Jamin menjelaskan ritual membakar kertas ini harus dilakukan hingga almarhum dikuburkan. Hal ini dilakukan sebagai proses mengantarkan almarhum ke Nirwana.
"Proses membakar kertas harus dilakukan satu per satu, tidak boleh sekaligus. Selain itu kertas ucapan dukacita yang dikirimkan pelayat akan ikut dibakar juga, bersamaan dengan proses penguburan yang akan dilakukan pada hari Senin ini," ujarnya.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
0 comments:
Post a Comment