Tim pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan akan terus berupaya memasuki lokasi pembantaian baru di Desa Mazraat al-Qubair, Provinsi Hama, Suriah.
Insiden dua hari lalu itu menewaskan sekitar seratus orang. Usaha sebelumnya ke tempat pembantaian dihalangi tentara pemerintah dan warga setempat. "Kami digeledah dan diancam dengan senjata api," Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (8/6).
Pemerintah Suriah menolak tuduhan pembantaian dan melaporkan korban meninggal hanya sembilan orang. Namun, kelompok oposisi bilang kebrutalan itu dilakukan di sebuah perternakan oleh milisi Shabiha yang mendukung Presiden Basyar al-Assad.
"Apa yang ditulis media mengenai Qubair, Hama, seluruhnya salah," kata seorang pejabat pemerintah melalui televisi nasional.
Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Ban Ki-moon dan Perdana Menteri Inggris David Cameron, mengutuk kejadian itu.
Sebelumnya, masyarakat internasional juga dikejutkan oleh pembunuhan 108 orang di Houla, Provinsi Homs, bulan lalu. Kebanyakan korban perempuan dan anak-anak.
Sumber : merdeka.com
0 comments:
Post a Comment