JAKARTA — Sebagian responden dari survei Soegeng Sarjadi Syndicate menganggap anggota DPR menduduki kursi di Senayan semata-mata untuk mencari nafkah, bukan menjadi wakil rakyat.
Menanggapi hal itu, Ketua DPR Marzuki Alie tidak membantah. Ia justru menyatakan, penilaian masyarakat menjadi bahan evaluasi bagi DPR. "Banyak persepsi tentang DPR. Kami terima sajalah. Yang penting bagaimana saya mengajak anggota DPR bekerja lebih baik meningkatkan disiplin dan kinerja yang baik," kata politisi Demokrat itu di Jakarta, Rabu (6/6/2012) malam.
Perihal hasil survei yang menyebutkan bahwa DPR adalah lembaga paling korup di Indonesia, 47 persen responden survei itu menyatakan demikian, Marzuki mengatakan, "(Angka) 47 persen masih lumayanlah, belum 100 persen, kan. Berarti masih ada anggota Dewan yang baik, kan."
Survei tersebut dilakukan terhadap 2.192 responden dan digelar di 163 kabupaten/kota di 33 provinsi. Di bawah DPR, kantor pajak dinilai sebagai lembaga paling korup oleh 21,4 persen responden, disusul kepolisian (11,3 persen). Partai politik juga dianggap korup (3,9 persen), lalu Kejaksaan Agung (3,6 persen), layanan birokrasi (3,1 persen), lembaga kehakiman (2,6 persen), Bank Indonesia (1,2 persen), dan MK (1 persen).
Survei ini juga menunjukkan, kebanyakan responden menyebut anggota Dewan hanya masuk ke Senayan untuk mencari nafkah semata. Dari 2.192 responden itu, sebanyak 62,4 persen menyebutkan demikian. Hanya 21,3 persen responden yang menyebut anggota DPR menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
Sumber : KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment