CIAMIS - Musibah nasional berupa penjualan BUMN ke pihak asing hampir dipastikan tidak akan terjadi.
Meneg BUMN Dahlan Iskan berjanji tidak akan menjual BUMN, saat bersilaturahmi bersama santri, ulama, dan tokoh masyarakat di Aula Nadwatul Ummah Pondok Pesantren Darussalam, Ciamis, Sabtu (9/6/2012).
"Yang mungkin adalah BUMN go public. Saya tidak ingin mengungkit-ungkit kejadian tempo dulu. Apa yang terjadi di awal reformasi mungkin bisa dipahami, karena saat itu negara dalam keadaan susah. Pemerintah kesulitan keuangan akibat resesi. Waktu itu APBN hanya Rp 300 triliun. Sekarang sudah mencapai Rp 1.500 triliun, di antaranya Rp 300 triliun hanya untuk pendidikan," ujar Dahlan.
Menurut Dahlan, BUMN yang sudah terlanjur dijual tidak perlu dibeli kembali. Lebih baik, katanya, mendirikan perusahaan serupa dan kemudian membesarkannya.
"Buat apa kita kembali membeli Indosat, biarkan saja. Kalau dibeli lagi pasti harganya lebih mahal. Makanya lebih baik kita besarkan saja Telkom dan Telkomsel, yang sekarang sudah jauh lebih besar dari Indosat," tuturnya.
Dahlan mengatakan, Meneg BUMN membawahi 300 BUMN dengan aset sebesar Rp 3.000 triliun. Aset ribuan triliun tersebut, jelas Dahlan, untuk kesejahteraan rakyat dan membantu negara bila kesulitan.
"Bila negara kesulitan anggaran, misalnya untuk membangun jalan tol, BUMN turun tangan. Bila negara tak punya anggaran untuk mencetak sawah baru, BUMN turun tangan cetak sawah baru," papar Dahlan.
Ketika negara menghadapi krisis energi sehingga dilakukan berbagai penghematan, terutama penghematan bahan bakar minyak (BBM), menurut Dahlan, BUMN mendorong terciptanya mobil yang hemat BBM menggunakan tenaga listrik.
"Dalam dua bulan ini kami akan mengeluarkan empat prototipe mobil bertenaga listrik," ungkapnya.
Empat prototipe mobil hibrid bertenaga listrik tersebut termasuk mobil jenis car city.
"Semuanya sudah dirancang prototipenya. Dua minggu ini akan di-launching dua prototipe. Dalam dua bulan, sudah ada empat prototipe mobil bertenaga listrik. Targetnya nanti akan dipasarkan di dalam negeri," beber Dahlan.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
0 comments:
Post a Comment