Buklet rangkuman prestasi Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 dan koran Jakarta Baru milik Jokowi-Ahok. |
JAKARTA — Sebagian warga Meruya Ilir Blok D1/B9 mengaku kecewa atas kunjungan calon wakil gubernur yang diusung PDI-P dan Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Alasannya, Ahok datang berkunjung ke sana hanya membagikan kartu nama dan koran yang digarap tim suksesnya. Padahal, warga berharap mendapatkan bantuan sembako atau uang.
"Berharap enggak sekadar tinjau, harus memperhatikan yang di sini juga, sembako atau amplop gitu," ungkap Marzuki, salah satu warga Meruya Ilir Blok D, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (6/6/2012).
Menanggapi keluhan tersebut, di sela kunjungannya, Ahok mengatakan, jika ingin memilih pejabat itu harus orang yang bisa dihubungi seumur hidup. Makanya, ia memilih memberikan kartu nama berisi nomor telepon selulernya dan koran agar lebih dekat mengenal siapa Jokowi dan Ahok, bukan uang atau sembako.
"Kalau gue kasih uang atau sembako, terus besok calon lain kasih juga, terus elu tusuk yang mana?" katanya sambil bergurau.
Ia menjelaskan, keputusan yang dilakukannya memang disadari proses pendidikan politik yang mahal dan berisiko tinggi.
"Misalnya saat orang minta duit, baju, sembako, kami tegas-tegas bilang tidak ke mereka. Saat mereka mengancam nanti tidak akan pilih, ya itu risiko," katanya.
Dalam Pilkada DKI Jakarta nanti, Ahok sangat optimistis dapat menaklukkan Jakarta bersama pasangan calon gubernur Joko Widodo atau Jokowi.
"Jakarta perlu kami taklukkan karena Jakarta ini pusatnya informasi, semua cepat, semua orang bisa tahu. Kalahpun kalah, saya puas karena setidaknya saya pernah tawarkan konsep pemimpin adalah pelayan masyarakat," tutupnya.
Sumber : KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment